Homogenasi dan Total Plate Count




PERSIAPAN DAN HOMOGENASI
(SNI 01-2897-1992)

1.   Definisi
Homogenasi: cara persiapan contoh makanan untuk memperoleh distribusi bakteri sebaik mungkin dalam contoh makanan yang dianalisa.

1.   Dasar Persiapan
Membebaskan sel-sel bakteri yang mungkin terlindung oleh partikel dan untuk menggiatkan kembali sel-sel bakteri yang mungkin viabilitasnya berkurang karena kondisi yang kurang menguntungkan dalam makanan

2.   Peralatan
·       Mesin cincang yang sesuai
·       Alat homogenasi (blender) atau sentrifus dengan kecepatan putaran antara 8000-45000 rpm
·       Wadah pencampur (blender jar) dari gelas atau logam yang tahan suhu autoklaf
·       Timbangan dengan kapasitas 2000 g dengan tingkat ketelitian 0,1 g
·       Pisau, Garpu, sendok, gunting spatula, alat pembuka kaleng steril dsb.
·       Tabung reaksi 22 x 220 mm
·       Gelas piala, labu erlenmeyer, botol pengencer steril

3.   Larutan pengencer

Buffered Distilled Water (BDW), Buffered Peptone Water (BPW), Posphat Buffered Distilled Water (PBDW), Pepton Water (PW)




5.               Persiapan contoh

5.1. Penanganan wadah kemasan
Disiapkan alat penyiapan contoh yang sudah steril atau diseterilkan dengan api bunsen setelah dibersihkan dengan alkohol 70%.

5.1.1 Wadah kertas atau plastik
Pada bagian yang akan dibuka dibersihkan dengan alkohol 70% kemudian dibuka secara aseptik

            5.1.2. Wadah botol
Sumbat atau tutup botol dibersihkan dengan alkohol 70% lalu dipanaskan diatas api bunsen sebentar kemudian sumbat dibuka secara aseptik

5.1.3. Wadah kaleng

Permukaan kaleng dicuci bersih dan terakhir dibersihkan dengan alkohol 70%. Bagian ini dilewatkan di atas api lalu dibuka secara aseptik.

6.               Homogenasi contoh

6.1. Makanan bentuk cairan

Pipet 25 ml contoh ke dalam erlenmeyer atau wadah lain yang sesuai yang telah berisi 225 ml larutan pengencer (1:10). Dikocok beberapa kali hingga homogen. Contoh air dalam botol lebih dulu dikocok 25 kali lalu contoh segera diambil dengan pipet yang sesuai.

6.2. Makanan bentuk serbuk

Ditimbang 25 g contoh ke dalam erlenmeyer atau wadah lain yang sesuai yang telah berisi 225 ml larutan pengencer (1:10). Buat pengenceran sesungguhnya dari 10-1   hingga tingkat pengenceran yang diperlukan. Untuk susu karena sulit larut makan dicampur lebih dulu dengan natrium sitrat.  Untuk pengenceran awal suhu pengencer hingga 45 oC 225 ml.

6.3. Makanan bentuk kental

Dipipet 25 ml atau ditimbang 25 g contoh ke dalam erlenmeyer berisi 225 ml hingga diperoleh pengenceran 1:10. Dikocok kemudian dilanjutkan pengenceran yang diperlukan. Untuk susu dilarutkan dengan PBDW yang sudah mengandung   1,25 % Natrium sitrat.

6.4. Makanan bentuk  padat

Ditimbang 25 g contoh ke dalam erlenmeyer atau wadah lain yang sesuai yang telah berisi 225 ml larutan pengencer (1:10). Buat pengenceran sesungguhnya dari 10-1   hingga tingkat pengenceran yang diperlukan. Untuk keju contoh secara aseptik ke dalam wadah steril dipanaskan 40 – 45 oC kemudian ditambahkan 225 ml  karena sulit larut makan dicampur lebih dulu dengan natrium sitrat 1,25 % Natrium sitrat dicampur selama 2 menit sampai terbentuk emulsi. Untuk mentega dipanaskan pada suhu 40 oC 15 menit kemudian dipipet 25 ml ke dalam larutan pengencer 40 oC kemudian dikocok homogen.

6.4. Makanan bentuk beku.

Makanan didinginkan suhu 5 oC tidak kurang dari 12 jam kemudian ditimbang 25 gram ke dalam 225 ml larutan pengencer. Jika tidak makanan beku dibiarkan pada suhu kamar 15 menit setelah meleleh diaduk hati-hati kemudian contoh diambil secara aseptik.
      



TOTAL PLATE COUNT (ANGKA LEMPENG TOTAL )
(SNI 01-2897-1992)

Prinsip
Pertumbuhan bakteri mesofil aerob setelah contoh diinkubsikan dalam perbenihan yang cocok selama 24-28 jam pada suhu 35 ± 1 oC

Peralatan
·       Cawan Petri dari gelas / plastic (90-100 mm)
·       Pipet ukur (1,5 dan 10 ml)
·       Penangas air 45 ± 1 oC
·       Lemari pengeram 36 ± 1 oC
·       Alat penghitung coloni (Colony counter)

Perbenihan dan pengencer
·       Buffered peptone water (BPW
·       Plate Count agar (PCA) atau NA

Cara kerja
·       Lakukan persiapan dan homogenasi contoh sesuai dengan petunjuk
·       Pipet 1 ml dari masing-masing pengenceran ke dalam cawan Petri steril secara simplo dan duplo
·       Ke dalam setiap cawan petri tuangkan sebanyak 12-15 ml media PCA yang telah dicairkan yang bersuhu 45 ± 1 oC dalam waktu 15 menit dari pengenceran pertama
·       Goyangkan cawan petri tuangkan dengan hati-hati (putar dan goyangkan ke depan dan kebelakang serta ke kanan dan ke kiri) hingga contoh tercampur rata dengan perbenihan.
·       Kerjakan pemeriksaan blanko dengan pencampur air pengencer dengan perbenihan untuk setiap contoh yang diperiksa
·       Biarkan hingga campuran dalam cawan petri membeku
·       Masukkan semua cawan petri dengan posisi terbalik ke dalam lemari pengeram (inkubator) dan inkubasikan pada suhu 35 ± 1 oC dalam waktu 24-48 jam
·       Catat pertumbuhan koloni pada setiap cawan yang mengandung 25-250 koloni setelah 48 jam
·       Hitung angka lempeng total dalam 1 gram atau 1 ml contoh dengan mengalikan jumlah rata-rata koloni pada cawan dengan faktor pengenceran yang digunakan (sesuai)


Cara perhitungan

a)   Pilih cawan petri (simplo dan duplo) dari suatu pengenceran yang menunjukkan jumlah koloni 25-250 koloni setiap cawan. Hitung semua koloni dalam cawan petri dengan menggunakan alat penghitung koloni. Hitung rata-rata jumlah koloni dan kalikan dengan faktor pengenceran. Nyatakan hasilnya sebagai jumlah bakteri per mililiter atau gram.
b)  Jika salah satu dari dua cawan petri terdapat jumlah koloni lebih kecil dari 25 atau lebih besar dari 250 hitung rata-rata jumlah koloni kalikan dengan faktor pengenceran dan nyatakan hasilnya sebagai jumlah bakteri per mililiter atau gram.
c)   Jika hasil dari dua pengenceran jumlahnya berturut-turut terletak antara 25-250 koloni hitung jumlah koloni dari masing-masing pengenceran seperti yang disebut oleh butir a) dan b di atas dan hitung rata-rata jumlah koloni dari kedua pengenceran tersebut. Jika jumlah koloni yang tertinggi lebih besar dari dua kali jumlah yang terkecil nyatakan jumlah yang terkecil sebagai jumlah bakteri per mililiter atau gram.
d)  Jika rata-rata jumlah koloni masing-masing cawan petri tidak terletak antara 25-250 koloni hitung jumlah koloni seperti pada butir a dan b diatas dan nyatakan sebagai jumlah bakteri perkiraan per mililiter atau gram.
e)   Jika jumlah koloni dari semua pengenceran lebih dari 250 koloni  maka setiap dua cawan petri dengan pengenceran tertinggi dibagi ke dalam 2, 4, 8 sektor. Hitung jumlah koloni dalam satu bagian atau lebih. Untuk mendapatkan jumlah koloni dala satu cawan petri hitung rata-rata jumlah koloni dan kalikan dengan faktor pembagi dan pengenceran Nyatakan hasilnya sebagai jumlah bakteri perkiraan per mililiter atau gram.
f)    Jika dalam 1/8 bagian cawan petri terdapat lebih dari 200 koloni maka jumlah koloni yang didapat = 8 x 200 (1600) dikalikan dengan faktor pengenceran dan nyatakan hasilnya sebagai jumlah bakteri perkiraan per mililiter atau gram lebih besar dari jumlah yang didapat sehingga dinyatakan jumlah bakteri perkiraan > dari 1600 x faktor pengenceran.
g)  Jika tidak ada koloni yang tumbuh dalam cawan petri nyatakan jumlah bakteri perkiraan lebih kecil dari satu dikalikan dengan pengenceran yang terendah ( < 10)

Cara perhitungan spreader (perambat)
1.   Merupakan rantai yang tidak terpisah-pisah perhitungannya : jika 1 perambatan (seperti rantai) maka koloni dianggap satu namun jika satu atau lebih rantai terbentuk dan berasal dari sumber yang terpisah-pisah maka tiap sumber dihitung satu koloni
2.   Perambatan yang terjadi diantara dasar cawan petri dan perbenihan pemeriksaan diulang
3.   perambatan yang terjadi pada pinggir atau permukaan perbenihan pemeriksaan diulang
Cara menghitung dan membulatkan angka
Dalam melaporkan jumlah koloni atau jumlah koloni perkiraan hanya 2 angka penting yang digunakan yaitu angka pertama dan kedua (dimulai dari kiri) sedangkan angka yang ketiga diganti dengan 0 apabila dari 5 dan 1 apabila 5 atau lebih yang ditambahkan pada angka yang kedua.
Contoh: 523000 = 520000 = 5,2 x 10 5
               83600 =  84000   = 8,4 x 10 4



A.          BAKTERI COLIFORM METODE APM (ANGKA PALING MUNGKIN)

METODE APM MENGGUNAKAN 3 TABUNG

Prinsip
Pertumbuhan bakteri coliform yang ditandai dengan terbentuknya gas dalam tabung durham setelah contoh diinkubasikan dalam perbenihan yang cocok pada suhu 36 ± 1 oC selama 24-28 jam dan selanjutnya dirujuk kepada tabel APM

Peralatan
  • Tabung durham (10 x 75 mm)
  • Tabung reaksi (18 x 180 mm)
  • Pipet ukur 1 ml
  • Lemari pengeram 36 ± 1 oC
  • Alat penghitung coloni (Colony counter)

Perbenihan dan pengencer
  • Buffered peptone water (BPW)
  • Brilliant Green Lactosa Bile Broth 2 % (BGLB)
  • Laury Sulphate Tryptone broth (LST) atau Lactose Broth

Cara kerja
Uji sangkaan
  • Lakukan persiapan dan homogenasi contoh sesuai dengan petunjuk A6
  • Pipet 1 ml pengenceran 10-1 kedalam masing-masing 3 tabung yang berisi 5 ml Lauryl Sulphate Tryptose broth yang didalamnya terdapat tabung Durham terbalik
  • Lakukan juga dengan cara yang sama terhadap pengenceran 10-2 pada tiga tabung dan 10-3 pada tiga tabung (tiap pengenceran gunakan pipet yang baru dan steril)
  • Simpan semua tabung dalam almari pengeram (inkubator) pada suhu 36 ± 1 oC selama 24 dan 48 jam.
  • Setelah 24 jam kemudian catat jumlah tabung yang terbentuk gas pada masing-masing pengenceran dan simpan lagi tabung  yang tidak membentuk gas dalam inkubator pada suhu 36 ± 1 oC selama 24 jam kemudian catat jumlah tabung yang terbentuk gas.

Uji Penegasan (confirmed test)

  • Pindahkan sebanyak 1 sengkelit dari setiap tabung yang membentuk gas pada media LST ke dalam tabung yang berisi 10 ml Brilliant Green Lactosa Bile Broth 2 % (BGLB 2%)
  • Masukkan semua tabung dalam almari pengeram (inkubator) pada suhu 36 ± 1 oC selama 24-48 jam
  • Adanya gas pada tabung memperkuat adanya bakteri coliform dalam contoh
a)      Catat jumlah tabung yang positif gas pada uji penegasan
b)      Angka paling mungkin coliform menggunakan 3 tabung dapat dilihat tabel berikut:



Tabel
Daftar APM Coliform (menggunakan 3 tabung)

Kombinasi/jumlah tabung yang positif pada pengenceran
APM per gram atau per ml
1: 10
1: 100
1: 1000
0
0
0
< 3
0
0
1
3
0
1
0
3
1
0
0
4
1
0
1
7
1
1
0
7
1
1
1
11
1
2
0
11
2
0
0
9
2
0
1
14
2
1
0
15
2
1
1
20
2
2
0
21
2
2
1
28
3
0
0
23
3
0
1
39
3
0
2
64
3
1
0
43
3
1
1
75
3
1
2
120
3
2
0
93
3
2
1
150
3
2
2
210
3
3
0
240
3
3
1
460
3
3
2
1100
3
3
3
>2400

METODE APM MENGGUNAKAN 5 TABUNG

Prinsip
Pertumbuhan bakteri coliform yang ditandai dengan terbentuknya gas dalam tabung durham setelah contoh diinkubasikan dalam perbenihan yang cocok pada suhu 36 ± 1 oC selama 24-28 jam dan selanjutnya dirujuk kepada tabel APM

Peralatan
  • Tabung durham (10 x 75 mm)
  • Tabung reaksi (18 x 180 mm)
  • Pipet ukur 1 ml
  • Lemari pengeram 36 ± 1 oC
  • Alat penghitung coloni (Colony counter)

Perbenihan dan pengencer
  • Buffered peptone water (BPW)
  • Brilliant Green Lactosa Bile Broth 2 % (BGLB)
  • Laury Sulphate Tryptone broth (LST) atau Lactose Broth (single atau double strength)

Cara kerja
Uji sangkaan
  • Lakukan persiapan dan homogenasi contoh sesuai dengan petunjuk A6
  • Pipet masing- masing 10 ml cuplikan kedalam  5 tabung yang berisi 10 ml lactose broth atau Lauryl Sulphate Tryptose broth doble strength yang didalamnya terdapat tabung Durham terbalik
  • Pipet 1 ml  dan 0,1 ml cuplikan ke dalam 5 tabung yang kedua dan ketiga yang berisi 5 ml perbenihan yang sama tetapi single strength.
  • Selanjutnya kerjakan seperti pada metode 3 tabung
  • Hitung APM coliform per 100 ml contoh dengan menggunakan tabel berikut:

Tabel
Daftar APM Coliform (menggunakan 3 tabung)

Kombinasi jumlah tabung yang positif
APM/100 ml
Kombinasi jumlah tabung yang positif
APM/100 ml
0-0-0
< 2
4-2-0
22
0-0-1
2
4-2-1
26
0-1-0
2
4-3-0
27
0-2-0
4
4-3-1
33
1-0-0
2
4-4-0
34
1-0-1
4
5-0-0
23
1-1-0
4
5-0-1
30
1-1-1
6
5-0-2
40
1-2-0
6
5-1-0
30
2-0-0
4
5-1-1
50
2-0-1
7
5-1-2
60
2-1-0
7
5-2-0
50
2-1-1
9
5-2-1
70
2-2-0
9
5-2-2
90
2-3-0
12
5-3-0
80
3-0-0
8
5-3-1
110
3-0-1
11
5-3-2
140
3-1-0
11
5-3-3
170
3-1-1
14
5-4-0
130
3-2-0
14
5-4-1
170
3-2-1
17
5-4-2
220
4-0-0
13
5-4-3
280
4-0-1
17
5-4-4
350
4-1-0
17
5-5-0
240
4-1-1
21
5-5-1
300
4-1-2
26
5-5-2
500


5-5-3
900


5-5-4
1600


5-5-5
>1600

Catatan : Bila contoh dipipet ke dalam tabung sebanyak 1 ml, 0,1 ml, dan 0,01 ml maka APM coliform  per 100 ml dihitung dengan rumus:

APM/100 ml : APM dalam daftar x 10 / jumlah ml terbesar dipipet
Contoh ; Kombinasi /jumlah tabung yang positif adalah 5-2-1 dan jumlah terbesar dipipet 1 ml APM dalam daftar (5-2-1) = 70

APM /100 ml = 70 x 10 / 1 = 700

MENGHITUNG COLIFORM DENGAN METODE PLATE COUNT (ANGKA LEMPENG)

Prinsip
Pertumbuhan bakteri coliform setelah contoh diinkubasikan dalam perbenihan yang cocok selama 24 -  48 jam pada suhu  36 ± 1 o

Peralatan
  • Cawan petri (90-100 mm)
  • Pipet ukur 1 ml
  • Lemari pengeram 36 ± 1 oC
  • Penangas air 45± 1 oC
  • Alat penghitung coloni (Colony counter)

Perbenihan dan pengencer
  • Violet Red Bile Agar

Cara kerja
  • Lakukan persiapan dan homogenasi contoh sesuai dengan petunjuk A6
  • Pipet 1 ml dari masing-masing  pengenceran dan masukkan dalam petri steril
  • Tuangkan Violet Red Bile Agar (VRBA) yang telah dicairkan pada suhu 45± 1 oC sebanyak 10-15 ml
  • Goyangkan cawan Petri dengan hati-hati hingga isinya bercampur rata (homogen) dan biarkan campuran  membeku (5-10 menit)
  • Inkubasikan cawan Petri dengan posisi terbalik pada suhu 36 ± 1 oC selama 24 jam
  • Hitung koloni yang berwarna merah gelap yang berukuran diameter 0,5 mm atau lebih yang dinyatakan sebagai coliform yang berbentuk dalam cawan
  • Hasil dinyatakan sebagai berikut: jumlah bakteri coliform per gram/mililiter contoh pengenceran yang digunakan

Catatan: Metode ini digunakan untuk contoh yang kandungan coliformnya tinggi.


C. MENGHITUNG Escherichia Coli METODE APM

Prinsip
Pertumbuhan bakteri E. Coli yang ditandai oleh terbentuknya gas di dalam tabung Durham setelah diinkubasikan dalam perbenihan yang cocok pada suhu 44 oC selama 24 -  48 jam yang diikuti dengan uji biokimia dan selanjutnya dirujuk pada tabel APM 

Peralatan
a.             Alat homogenasi (blender)
b.            Lemari pengeram  (inkubator) 36 ± 1 oC
c.             Pipet ukur 1 ml, 10 ml
d.            Sengkelit (ose)
e.             Penangas air 44 - 45 oC
f.             Labu erlenmeyer
g.            Tabung reaksi (150 x 15 mm)
h.            Tabung Durham (75 x 10 mm)
i.              Cawan Petri
j.              Mikroskop
k.            Gelas sediaan

Perbenihan dan pereaksi
a.             E Coli Broth (EC Broth)
b.            Brilliant Green Gactose Bile (BGLB) broth 2
c.             Mac Conkey Broth
d.            Eosin Methylene Blue (EMB) Agar
e.             Violet Red-Bile Agar (VRBA)
f.             Methyl Red-Voges Proskauer MR-VP medium
g.            Trypton Broth
h.            Simmons Citrate Agar atau Koser Citrat
i.              Nutrient Agar (Agar-agar)
j.              Pereaksi Kolacs
k.            Larutan Methyl Red
l.              Pereaksi Voges Prokauer
m.          Pereaksi untuk pewarna gram
n.            Pereaksi Indole
o.            Larutan Alfa-naftol
p.            Larutan kalium hidroksida 40 %
q.            Koser’s citrat medium

Cara kerja
a.             Masukkan 1 ose biakan yang positif gas pada LST Broth dari pengujian angka yang paling mungkin bakteri coliform ke dalam tabung berisi E,C. broth yang didalamnya terdapat tabung durham terbalik
b.            Inkubasikan dalam penangas air pada suhu 44 - 45 oC selama 24-48 jam
c.             Catat tabung yang didalamnya terbentuk gas E.Coli dianggap positif jika di dalam tabung terbentuk gas
d.            Lanjutkan penetapan E Coli dengan menginokulasikan biakan yang membentuk gas ke perbenihan EMB atau VRBA dalam cawan petri
e.             Inkubasikan pada suhu 35 oC selama 18-24 jam
f.             Pilih koloni berwarna merah gelap VRBA yang berdiameter 0,5 mm atau lebih atau koloni berwarna kilap logam (EMB) dan inokulasikan pada Nutrient Agar miring dalam tabung. Inkubasikan pada suhu 35 oC selama 18 – 24 jam dan pada waktu yang sama lakukan perwarnaan gram sebagai berikut:
Buat sediaan di atas kaca alas. Keringkan di udara dan fiksasikan dengan panas. Warnai sediaan dengan larutan crystal Violet –ammonium oxalate selama 1 menit. Cuci dengan air dan tiriskan. Bubuhkan larutan Lugol (gram’s iodine) selama 1 menit. Cuci dengan air kran dan tiriskan. Cuci (hilangkan warna) dengan alkohol 95 % selama 30 detik. Cuci dengan air kran dan tiriskan dan bubuhkan Hucker’s counterstain (larutan safranin) selama 10-30 detik. Cuci dengan air kran tiriskan serap dengan kertas saring keringkan dan periksa di bawah mikroskop.
g.            Lakukan pengujian IMViC (indol, merah metil, Voges-prekauer dan Sitrat) dari biakan nutrient agar pada butir f.

Uji Indol

Dari biakan murni nutrient agar miring inokulasikan 1 ose biakan ke dalam tryptone broth. Inkubasikan pada suhu 35 ± 1 oC selama 18-24 jam. Tambahkan 0,2-0,3 ml pereaksi indol ke dalam masing-masing tabung dan kocok selama 10 menit. Warna merah tua pada permukaan menunjukkan reaksi indole positif. Warna jingga menunjukkan reaksi indole negatif.

Uji merah metil (methyl red)

Dari biakan murni nutrient agar miring inokulasikan 1 ose biakan kedalam perbenihan MR-VP. Inkubasikan pada suhu 35 oC selama 48 jam. Dengan menggunakan pipet pindahkan 5 ml ke dalam tabung reaksi tambahkan 5 tetes merah metil kocok. Warna kuning menunjukkan reaksi negatif dan warna merah menunjukkan reaksi positif.

Uji VP (Voges proskauer)

Dari biakan murni nutrient agar miring inokulasikan 1 ose biakan ke dalam perbenihan MR-VP. Inkubasikan pada suhu 36 oC selama 48 jam. Dengan menggunakan pipet pindahkan 1 ml suspensi ke dalam tabung tambahkan 0,6 ml larutan alfa naftol  dan 0,2 ml larutan kalium hidrosksida dan kocok. Diamkan selama 2-4 jam. Warna merah muda hingga merah tua menunjukkan reaksi positif warna tidak berubah menunjukkan reaksi negative

Uji Sitrat

Dari biakan murni nutrient agar miring inokulasikan 1 ose biakan ke dalam perbenihan simmons citrate atau koser’s citrate. Inokulasikan pada suhu 35 oC selama 48-96 jam. Warna biru menunjukkan reaksi positif warna hijau menunjukkan reaksi negative (pada perbenihan  simmons sitrat) dan adanya kekeruhan pada perbenihan menunjukkan reaksi positif.





Hasil dinyatakan sebagai berikut:

  1. Amati terbentuk tidaknya gas dalam tabung durham. Jika terbentuk gas dengan menunjukkan ke tabel angka yang paling mungkin  (tabel 2) dapat dinyatakan Angka yang paling mungkin (APM) E. Coli.

  1. Tegaskan hasil uji perwarnaan gram dan reaksi biokimia, Jika perwarnaan gram menunjukkan adanya bakteri berbentuk batang dan warna merah muda (gram negatif) serta reaksi biokimia menunjukkan uji indol  dan merah metil positif dan uji VP serta uji sitrat negatif dapat dinyatakan penegasan adanya E. Coli.

  1. Hitung APM E.Coli per gram atau mililiter contoh dengan menggunakan tabel 2

Tabel 4. Sifat-sifat bakteri coliform dengan uji IMViC

Indole
Methyl Red
Voges Proskauser
Citrat
Type
+
+
-
-
Typical E. Coli
-
+
-
-
Atypical E. Coli
+
+
-
+
Typical Intermediate
-
+
-
+
Atypical Intermediate
-
-
+
=
Typical E. Aerogenes
+
-
+
+
Atypical E. Aerogenes
            

Comments
0 Comments

0 komentar: