PERSIAPAN DAN HOMOGENASI
(SNI 01-2897-1992)
1. Definisi
Homogenasi: cara persiapan contoh makanan untuk
memperoleh distribusi bakteri sebaik mungkin dalam contoh makanan yang
dianalisa.
1. Dasar
Persiapan
Membebaskan sel-sel bakteri yang mungkin terlindung
oleh partikel dan untuk menggiatkan kembali sel-sel bakteri yang mungkin
viabilitasnya berkurang karena kondisi yang kurang menguntungkan dalam makanan
2. Peralatan
·
Mesin cincang yang sesuai
·
Alat homogenasi (blender) atau sentrifus dengan
kecepatan putaran antara 8000-45000 rpm
·
Wadah pencampur (blender jar) dari gelas atau logam
yang tahan suhu autoklaf
·
Timbangan dengan
kapasitas 2000 g dengan tingkat ketelitian 0,1 g
·
Pisau, Garpu, sendok,
gunting spatula, alat pembuka kaleng steril dsb.
·
Tabung reaksi 22 x 220 mm
·
Gelas piala, labu
erlenmeyer, botol pengencer steril
3. Larutan pengencer
Buffered Distilled Water (BDW), Buffered
Peptone Water (BPW), Posphat Buffered Distilled Water (PBDW), Pepton Water (PW)
5.
Persiapan contoh
5.1. Penanganan wadah kemasan
Disiapkan alat penyiapan
contoh yang sudah steril atau diseterilkan dengan api bunsen setelah
dibersihkan dengan alkohol 70%.
5.1.1 Wadah kertas atau plastik
Pada bagian yang akan dibuka
dibersihkan dengan alkohol 70% kemudian dibuka secara aseptik
5.1.2. Wadah botol
Sumbat atau tutup botol
dibersihkan dengan alkohol 70% lalu dipanaskan diatas api bunsen sebentar
kemudian sumbat dibuka secara aseptik
5.1.3. Wadah kaleng
Permukaan
kaleng dicuci bersih dan terakhir dibersihkan dengan alkohol 70%. Bagian ini
dilewatkan di atas api lalu dibuka secara aseptik.
6.
Homogenasi contoh
6.1. Makanan bentuk cairan
Pipet 25 ml
contoh ke dalam erlenmeyer atau wadah lain yang sesuai yang telah berisi 225 ml
larutan pengencer (1:10). Dikocok beberapa kali hingga homogen. Contoh air
dalam botol lebih dulu dikocok 25 kali lalu contoh segera diambil dengan pipet
yang sesuai.
6.2. Makanan bentuk serbuk
Ditimbang 25 g contoh ke dalam
erlenmeyer atau wadah lain yang sesuai yang telah berisi 225 ml larutan
pengencer (1:10). Buat pengenceran sesungguhnya dari 10-1 hingga
tingkat pengenceran yang diperlukan. Untuk susu karena sulit larut makan
dicampur lebih dulu dengan natrium sitrat.
Untuk pengenceran awal suhu pengencer hingga 45 oC 225 ml.
6.3. Makanan bentuk kental
Dipipet 25 ml atau ditimbang 25 g
contoh ke dalam erlenmeyer berisi 225 ml hingga diperoleh pengenceran 1:10.
Dikocok kemudian dilanjutkan pengenceran yang diperlukan. Untuk susu dilarutkan
dengan PBDW yang sudah mengandung 1,25
% Natrium sitrat.
6.4. Makanan bentuk padat
Ditimbang 25 g contoh ke dalam
erlenmeyer atau wadah lain yang sesuai yang telah berisi 225 ml larutan
pengencer (1:10). Buat pengenceran sesungguhnya dari 10-1 hingga tingkat pengenceran yang diperlukan.
Untuk keju contoh secara aseptik ke dalam wadah steril dipanaskan 40 – 45 oC kemudian ditambahkan 225
ml karena sulit larut makan dicampur
lebih dulu dengan natrium sitrat 1,25 % Natrium sitrat dicampur selama 2 menit
sampai terbentuk emulsi. Untuk mentega dipanaskan pada suhu 40 oC 15
menit kemudian dipipet 25 ml ke dalam larutan pengencer 40 oC
kemudian dikocok homogen.
6.4. Makanan bentuk beku.
Makanan didinginkan suhu 5 oC
tidak kurang dari 12 jam kemudian ditimbang 25 gram ke dalam 225 ml larutan
pengencer. Jika tidak makanan beku dibiarkan pada suhu kamar 15 menit setelah
meleleh diaduk hati-hati kemudian contoh diambil secara aseptik.
TOTAL PLATE COUNT (ANGKA LEMPENG TOTAL )
(SNI 01-2897-1992)
Prinsip
Pertumbuhan bakteri mesofil
aerob setelah contoh diinkubsikan dalam perbenihan yang cocok selama 24-28 jam
pada suhu 35 ± 1 oC
Peralatan
· Cawan Petri dari
gelas / plastic (90-100 mm)
· Pipet ukur (1,5 dan
10 ml)
·
Penangas air 45
± 1 oC
·
Lemari pengeram
36 ± 1 oC
·
Alat penghitung
coloni (Colony counter)
Perbenihan dan pengencer
·
Buffered peptone
water (BPW
· Plate Count agar
(PCA) atau NA
Cara kerja
·
Lakukan persiapan
dan homogenasi contoh sesuai dengan petunjuk
·
Pipet 1 ml dari
masing-masing pengenceran ke dalam cawan Petri steril secara simplo dan duplo
·
Ke dalam setiap
cawan petri tuangkan sebanyak 12-15 ml media PCA yang telah dicairkan yang
bersuhu 45 ± 1 oC dalam waktu 15 menit dari pengenceran pertama
· Goyangkan cawan petri tuangkan dengan hati-hati (putar
dan goyangkan ke depan dan kebelakang serta ke kanan dan ke kiri) hingga contoh
tercampur rata dengan perbenihan.
· Kerjakan pemeriksaan blanko dengan pencampur air
pengencer dengan perbenihan untuk setiap contoh yang diperiksa
· Biarkan hingga campuran dalam cawan petri membeku
· Masukkan semua cawan petri dengan posisi terbalik ke
dalam lemari pengeram (inkubator) dan inkubasikan pada suhu 35 ± 1 oC
dalam waktu 24-48 jam
· Catat pertumbuhan koloni pada setiap cawan yang
mengandung 25-250 koloni setelah 48 jam
· Hitung angka lempeng total dalam 1 gram atau 1 ml
contoh dengan mengalikan jumlah rata-rata koloni pada cawan dengan faktor
pengenceran yang digunakan (sesuai)
Cara perhitungan
a) Pilih cawan petri
(simplo dan duplo) dari suatu pengenceran yang menunjukkan jumlah koloni 25-250
koloni setiap cawan. Hitung semua koloni dalam cawan petri dengan menggunakan
alat penghitung koloni. Hitung rata-rata jumlah koloni dan kalikan dengan faktor
pengenceran. Nyatakan hasilnya sebagai jumlah
bakteri per mililiter atau gram.
b) Jika salah satu dari dua
cawan petri terdapat jumlah koloni lebih kecil dari 25 atau lebih besar dari
250 hitung rata-rata jumlah koloni kalikan dengan faktor pengenceran dan
nyatakan hasilnya sebagai jumlah bakteri
per mililiter atau gram.
c) Jika hasil dari dua
pengenceran jumlahnya berturut-turut terletak antara 25-250 koloni hitung
jumlah koloni dari masing-masing pengenceran seperti yang disebut oleh butir a)
dan b di atas dan hitung rata-rata jumlah koloni dari kedua pengenceran
tersebut. Jika jumlah koloni yang tertinggi lebih besar dari dua kali jumlah
yang terkecil nyatakan jumlah yang
terkecil sebagai jumlah bakteri per
mililiter atau gram.
d) Jika rata-rata jumlah
koloni masing-masing cawan petri tidak terletak antara 25-250 koloni hitung
jumlah koloni seperti pada butir a dan b diatas dan nyatakan sebagai jumlah bakteri perkiraan per mililiter atau
gram.
e) Jika jumlah koloni dari
semua pengenceran lebih dari 250 koloni
maka setiap dua cawan petri dengan pengenceran tertinggi dibagi ke dalam
2, 4, 8 sektor. Hitung jumlah koloni dalam satu bagian atau lebih. Untuk
mendapatkan jumlah koloni dala satu cawan petri hitung rata-rata jumlah koloni
dan kalikan dengan faktor pembagi dan pengenceran Nyatakan hasilnya sebagai jumlah bakteri perkiraan per mililiter atau
gram.
f)
Jika dalam 1/8 bagian cawan petri terdapat lebih dari 200
koloni maka jumlah koloni yang didapat = 8 x 200 (1600) dikalikan dengan faktor
pengenceran dan nyatakan hasilnya sebagai jumlah bakteri perkiraan per
mililiter atau gram lebih besar dari jumlah yang didapat sehingga dinyatakan jumlah bakteri perkiraan > dari 1600 x
faktor pengenceran.
g)
Jika tidak ada koloni yang tumbuh dalam cawan petri
nyatakan jumlah bakteri perkiraan lebih
kecil dari satu dikalikan dengan pengenceran yang terendah ( < 10)
Cara perhitungan spreader (perambat)
1.
Merupakan rantai yang tidak terpisah-pisah perhitungannya
: jika 1 perambatan (seperti rantai) maka koloni dianggap satu namun jika satu
atau lebih rantai terbentuk dan berasal dari sumber yang terpisah-pisah maka
tiap sumber dihitung satu koloni
2.
Perambatan yang terjadi diantara dasar cawan petri dan perbenihan
pemeriksaan diulang
3.
perambatan yang terjadi pada pinggir atau permukaan perbenihan
pemeriksaan diulang
Cara menghitung dan membulatkan
angka
Dalam melaporkan jumlah koloni
atau jumlah koloni perkiraan hanya 2 angka penting yang digunakan yaitu angka
pertama dan kedua (dimulai dari kiri) sedangkan angka yang ketiga diganti
dengan 0 apabila dari 5 dan 1 apabila 5 atau lebih yang ditambahkan pada angka
yang kedua.
Contoh: 523000 =
520000 = 5,2 x 10 5
83600 = 84000
= 8,4 x 10 4
A.
BAKTERI COLIFORM METODE APM (ANGKA PALING
MUNGKIN)
METODE APM MENGGUNAKAN 3
TABUNG
Prinsip
Pertumbuhan
bakteri coliform yang ditandai dengan terbentuknya gas dalam tabung durham
setelah contoh diinkubasikan dalam perbenihan yang cocok pada suhu 36 ± 1 oC
selama 24-28 jam dan selanjutnya dirujuk kepada tabel APM
Peralatan
- Tabung durham (10 x 75 mm)
- Tabung reaksi (18 x 180 mm)
- Pipet ukur 1 ml
- Lemari pengeram 36 ± 1 oC
- Alat penghitung coloni (Colony counter)
Perbenihan dan pengencer
- Buffered peptone water (BPW)
- Brilliant Green Lactosa Bile Broth 2 % (BGLB)
- Laury Sulphate Tryptone broth (LST) atau Lactose Broth
Cara kerja
Uji sangkaan
- Lakukan persiapan dan homogenasi contoh sesuai dengan petunjuk A6
- Pipet 1 ml pengenceran 10-1 kedalam masing-masing 3 tabung yang berisi 5 ml Lauryl Sulphate Tryptose broth yang didalamnya terdapat tabung Durham terbalik
- Lakukan juga dengan cara yang sama terhadap pengenceran 10-2 pada tiga tabung dan 10-3 pada tiga tabung (tiap pengenceran gunakan pipet yang baru dan steril)
- Simpan semua tabung dalam almari pengeram (inkubator) pada suhu 36 ± 1 oC selama 24 dan 48 jam.
- Setelah 24 jam kemudian catat jumlah tabung yang terbentuk gas pada masing-masing pengenceran dan simpan lagi tabung yang tidak membentuk gas dalam inkubator pada suhu 36 ± 1 oC selama 24 jam kemudian catat jumlah tabung yang terbentuk gas.
Uji Penegasan (confirmed test)
- Pindahkan
sebanyak 1 sengkelit dari setiap tabung yang membentuk gas pada media LST
ke dalam tabung yang berisi 10 ml Brilliant Green Lactosa Bile Broth 2 %
(BGLB 2%)
- Masukkan
semua tabung dalam almari pengeram (inkubator) pada suhu 36 ± 1 oC
selama 24-48 jam
- Adanya
gas pada tabung memperkuat adanya bakteri coliform dalam contoh
a) Catat jumlah tabung yang positif gas
pada uji penegasan
b) Angka paling mungkin coliform
menggunakan 3 tabung dapat dilihat tabel berikut:
Tabel
Daftar APM Coliform (menggunakan 3 tabung)
Kombinasi/jumlah
tabung yang positif pada pengenceran
|
APM per gram atau per ml
|
||
1: 10
|
1: 100
|
1: 1000
|
|
0
|
0
|
0
|
< 3
|
0
|
0
|
1
|
3
|
0
|
1
|
0
|
3
|
1
|
0
|
0
|
4
|
1
|
0
|
1
|
7
|
1
|
1
|
0
|
7
|
1
|
1
|
1
|
11
|
1
|
2
|
0
|
11
|
2
|
0
|
0
|
9
|
2
|
0
|
1
|
14
|
2
|
1
|
0
|
15
|
2
|
1
|
1
|
20
|
2
|
2
|
0
|
21
|
2
|
2
|
1
|
28
|
3
|
0
|
0
|
23
|
3
|
0
|
1
|
39
|
3
|
0
|
2
|
64
|
3
|
1
|
0
|
43
|
3
|
1
|
1
|
75
|
3
|
1
|
2
|
120
|
3
|
2
|
0
|
93
|
3
|
2
|
1
|
150
|
3
|
2
|
2
|
210
|
3
|
3
|
0
|
240
|
3
|
3
|
1
|
460
|
3
|
3
|
2
|
1100
|
3
|
3
|
3
|
>2400
|
METODE APM MENGGUNAKAN
5 TABUNG
Prinsip
Pertumbuhan
bakteri coliform yang ditandai dengan terbentuknya gas dalam tabung durham
setelah contoh diinkubasikan dalam perbenihan yang cocok pada suhu 36 ± 1 oC
selama 24-28 jam dan selanjutnya dirujuk kepada tabel APM
Peralatan
- Tabung durham (10 x 75 mm)
- Tabung reaksi (18 x 180 mm)
- Pipet ukur 1 ml
- Lemari pengeram 36 ± 1 oC
- Alat penghitung coloni (Colony counter)
Perbenihan dan pengencer
- Buffered peptone water (BPW)
- Brilliant
Green Lactosa Bile Broth 2 % (BGLB)
- Laury
Sulphate Tryptone broth (LST) atau Lactose Broth (single atau double
strength)
Cara kerja
Uji sangkaan
- Lakukan persiapan dan homogenasi contoh sesuai dengan petunjuk A6
- Pipet masing- masing 10 ml cuplikan kedalam 5 tabung yang berisi 10 ml lactose broth atau Lauryl Sulphate Tryptose broth doble strength yang didalamnya terdapat tabung Durham terbalik
- Pipet 1 ml dan 0,1 ml cuplikan ke dalam 5 tabung
yang kedua dan ketiga yang berisi 5 ml perbenihan yang sama tetapi single
strength.
- Selanjutnya kerjakan seperti pada
metode 3 tabung
- Hitung APM coliform per 100 ml contoh
dengan menggunakan tabel berikut:
Tabel
Daftar APM Coliform (menggunakan 3 tabung)
Kombinasi jumlah tabung yang positif
|
APM/100 ml
|
Kombinasi jumlah tabung yang positif
|
APM/100 ml
|
0-0-0
|
< 2
|
4-2-0
|
22
|
0-0-1
|
2
|
4-2-1
|
26
|
0-1-0
|
2
|
4-3-0
|
27
|
0-2-0
|
4
|
4-3-1
|
33
|
1-0-0
|
2
|
4-4-0
|
34
|
1-0-1
|
4
|
5-0-0
|
23
|
1-1-0
|
4
|
5-0-1
|
30
|
1-1-1
|
6
|
5-0-2
|
40
|
1-2-0
|
6
|
5-1-0
|
30
|
2-0-0
|
4
|
5-1-1
|
50
|
2-0-1
|
7
|
5-1-2
|
60
|
2-1-0
|
7
|
5-2-0
|
50
|
2-1-1
|
9
|
5-2-1
|
70
|
2-2-0
|
9
|
5-2-2
|
90
|
2-3-0
|
12
|
5-3-0
|
80
|
3-0-0
|
8
|
5-3-1
|
110
|
3-0-1
|
11
|
5-3-2
|
140
|
3-1-0
|
11
|
5-3-3
|
170
|
3-1-1
|
14
|
5-4-0
|
130
|
3-2-0
|
14
|
5-4-1
|
170
|
3-2-1
|
17
|
5-4-2
|
220
|
4-0-0
|
13
|
5-4-3
|
280
|
4-0-1
|
17
|
5-4-4
|
350
|
4-1-0
|
17
|
5-5-0
|
240
|
4-1-1
|
21
|
5-5-1
|
300
|
4-1-2
|
26
|
5-5-2
|
500
|
5-5-3
|
900
|
||
5-5-4
|
1600
|
||
5-5-5
|
>1600
|
Catatan : Bila contoh dipipet ke dalam tabung
sebanyak 1 ml, 0,1 ml, dan 0,01 ml maka APM coliform per 100 ml dihitung dengan rumus:
APM/100 ml : APM dalam daftar x 10 / jumlah ml
terbesar dipipet
Contoh ; Kombinasi /jumlah tabung yang positif
adalah 5-2-1 dan jumlah terbesar dipipet 1 ml APM dalam daftar (5-2-1) = 70
APM /100 ml = 70 x 10 / 1 = 700
MENGHITUNG COLIFORM DENGAN METODE PLATE COUNT
(ANGKA LEMPENG)
Prinsip
Pertumbuhan bakteri coliform setelah contoh diinkubasikan dalam perbenihan yang
cocok selama 24 - 48 jam pada suhu 36 ± 1 oC
Peralatan
- Cawan petri (90-100 mm)
- Pipet ukur 1 ml
- Lemari pengeram 36 ± 1 oC
- Penangas air 45± 1 oC
- Alat penghitung coloni (Colony counter)
Perbenihan dan pengencer
- Violet Red Bile Agar
Cara kerja
- Lakukan persiapan dan homogenasi contoh sesuai dengan petunjuk A6
- Pipet 1 ml
dari masing-masing pengenceran dan
masukkan dalam petri steril
- Tuangkan
Violet Red Bile Agar (VRBA) yang telah dicairkan pada suhu 45± 1 oC
sebanyak 10-15 ml
- Goyangkan
cawan Petri dengan hati-hati hingga isinya bercampur rata (homogen) dan
biarkan campuran membeku (5-10
menit)
- Inkubasikan cawan Petri dengan posisi
terbalik pada suhu 36 ± 1 oC selama 24 jam
- Hitung
koloni yang berwarna merah gelap yang berukuran
diameter 0,5 mm atau lebih yang dinyatakan sebagai coliform yang
berbentuk dalam cawan
- Hasil
dinyatakan sebagai berikut: jumlah bakteri coliform per gram/mililiter contoh
pengenceran yang digunakan
Catatan: Metode ini digunakan untuk contoh yang kandungan coliformnya
tinggi.
C. MENGHITUNG Escherichia Coli METODE APM
Prinsip
Pertumbuhan bakteri E. Coli yang ditandai oleh
terbentuknya gas di dalam tabung Durham setelah diinkubasikan dalam perbenihan
yang cocok pada suhu 44 oC selama 24 - 48 jam yang diikuti dengan uji biokimia dan
selanjutnya dirujuk pada tabel APM
Peralatan
a.
Alat
homogenasi (blender)
b.
Lemari
pengeram (inkubator) 36 ± 1 oC
c.
Pipet
ukur 1 ml, 10 ml
d.
Sengkelit
(ose)
e.
Penangas air 44 - 45 oC
f.
Labu
erlenmeyer
g.
Tabung
reaksi (150 x 15 mm)
h.
Tabung Durham (75 x 10 mm)
i.
Cawan Petri
j.
Mikroskop
k.
Gelas sediaan
Perbenihan dan pereaksi
a.
E Coli Broth (EC Broth)
b.
Brilliant Green Gactose Bile (BGLB) broth 2
c.
Mac
Conkey Broth
d.
Eosin Methylene Blue (EMB) Agar
e.
Violet Red-Bile Agar (VRBA)
f.
Methyl Red-Voges Proskauer MR-VP medium
g.
Trypton
Broth
h.
Simmons
Citrate Agar atau Koser Citrat
i.
Nutrient Agar (Agar-agar)
j.
Pereaksi Kolacs
k.
Larutan Methyl Red
l.
Pereaksi Voges Prokauer
m.
Pereaksi untuk pewarna gram
n.
Pereaksi Indole
o.
Larutan Alfa-naftol
p.
Larutan kalium hidroksida 40 %
q.
Koser’s citrat medium
Cara kerja
a.
Masukkan 1 ose biakan yang positif gas pada LST Broth
dari pengujian angka yang paling mungkin bakteri coliform ke dalam tabung
berisi E,C. broth yang didalamnya terdapat tabung durham terbalik
b.
Inkubasikan
dalam penangas air pada suhu 44 - 45 oC selama 24-48 jam
c.
Catat
tabung yang didalamnya terbentuk gas E.Coli dianggap positif jika di dalam
tabung terbentuk gas
d.
Lanjutkan
penetapan E Coli dengan menginokulasikan biakan yang membentuk gas ke
perbenihan EMB atau VRBA dalam cawan petri
e.
Inkubasikan
pada suhu 35 oC selama 18-24 jam
f.
Pilih
koloni berwarna merah gelap VRBA yang berdiameter 0,5 mm atau lebih atau koloni
berwarna kilap logam (EMB) dan inokulasikan pada Nutrient Agar miring dalam
tabung. Inkubasikan pada suhu 35 oC selama 18 – 24 jam dan pada
waktu yang sama lakukan perwarnaan gram sebagai berikut:
Buat sediaan di atas kaca alas. Keringkan di udara
dan fiksasikan dengan panas. Warnai sediaan dengan larutan crystal Violet
–ammonium oxalate selama 1 menit. Cuci dengan air dan tiriskan. Bubuhkan
larutan Lugol (gram’s iodine) selama 1 menit. Cuci dengan air kran dan
tiriskan. Cuci (hilangkan warna) dengan alkohol 95 % selama 30 detik. Cuci
dengan air kran dan tiriskan dan bubuhkan Hucker’s counterstain (larutan
safranin) selama 10-30 detik. Cuci dengan air kran tiriskan serap dengan kertas
saring keringkan dan periksa di bawah mikroskop.
g.
Lakukan
pengujian IMViC (indol, merah metil, Voges-prekauer dan Sitrat) dari biakan
nutrient agar pada butir f.
Uji Indol
Dari biakan murni nutrient agar miring inokulasikan
1 ose biakan ke dalam tryptone broth. Inkubasikan pada suhu 35 ± 1 oC
selama 18-24 jam. Tambahkan 0,2-0,3 ml pereaksi indol ke dalam masing-masing
tabung dan kocok selama 10 menit. Warna
merah tua pada permukaan menunjukkan reaksi indole positif. Warna jingga menunjukkan reaksi indole
negatif.
Uji merah metil (methyl red)
Dari biakan murni nutrient agar miring
inokulasikan 1 ose biakan kedalam perbenihan MR-VP. Inkubasikan pada suhu 35 oC
selama 48 jam. Dengan menggunakan pipet pindahkan 5 ml ke dalam tabung reaksi
tambahkan 5 tetes merah metil kocok. Warna
kuning menunjukkan reaksi negatif dan warna
merah menunjukkan reaksi positif.
Uji VP (Voges proskauer)
Dari biakan murni nutrient agar miring
inokulasikan 1 ose biakan ke dalam perbenihan MR-VP. Inkubasikan pada suhu 36 oC
selama 48 jam. Dengan menggunakan pipet pindahkan 1 ml suspensi ke dalam tabung
tambahkan 0,6 ml larutan alfa naftol dan
0,2 ml larutan kalium hidrosksida dan kocok. Diamkan selama 2-4 jam. Warna merah muda hingga merah tua menunjukkan
reaksi positif warna tidak berubah menunjukkan reaksi negative
Uji Sitrat
Dari biakan murni nutrient agar miring
inokulasikan 1 ose biakan ke dalam perbenihan simmons citrate atau koser’s
citrate. Inokulasikan pada suhu 35 oC selama 48-96 jam. Warna biru
menunjukkan reaksi positif warna hijau menunjukkan reaksi negative (pada
perbenihan simmons sitrat) dan adanya kekeruhan pada perbenihan
menunjukkan reaksi positif.
Hasil dinyatakan sebagai berikut:
- Amati
terbentuk tidaknya gas dalam tabung durham. Jika terbentuk gas dengan
menunjukkan ke tabel angka yang paling mungkin (tabel 2) dapat dinyatakan Angka yang
paling mungkin (APM) E. Coli.
- Tegaskan
hasil uji perwarnaan gram dan reaksi biokimia, Jika perwarnaan gram
menunjukkan adanya bakteri berbentuk batang dan warna merah muda (gram
negatif) serta reaksi biokimia menunjukkan uji indol dan merah metil positif dan uji VP serta
uji sitrat negatif dapat dinyatakan penegasan adanya E. Coli.
- Hitung APM
E.Coli per gram atau mililiter contoh dengan menggunakan tabel 2
Tabel 4. Sifat-sifat bakteri coliform dengan uji
IMViC
Indole
|
Methyl Red
|
Voges Proskauser
|
Citrat
|
Type
|
+
|
+
|
-
|
-
|
Typical E. Coli
|
-
|
+
|
-
|
-
|
Atypical E. Coli
|
+
|
+
|
-
|
+
|
Typical Intermediate
|
-
|
+
|
-
|
+
|
Atypical Intermediate
|
-
|
-
|
+
|
=
|
Typical E. Aerogenes
|
+
|
-
|
+
|
+
|
Atypical E. Aerogenes
|