Phrases


1. The Phrase
    1. The Noun Phrase (NP)
    2. The Adjective Phrase (AdjP) and Adverb Phrase 
(AdvP)

    3. The Verb Phrase (VP)
    4. The Prepositional Phrase (PP)
2. Phrases in the Sentence
3. Coordination of Phrases
4. Finding Phrases
5. Building Trees


Phrase Structure
• A phrase is a syntactic unit headed by a 
lexical category such as Noun, Adjective, 

Adverb, Verb, or Preposition.

• Phrases are named for their heads:
• NP (ex : 
The new student from Hungary)


• VP (ex: ate the cake, sat in the yard, seemed very quiet)
• AdjP (ex :so beautiful)
• AdvP : (ex: quite happily)
• PP (ex:in the yard,  with glasses, under the apple tree)

Phrase Structure Rules
are Generative
• Use a finite set of rules and elements to
produce an infinite set of grammatical
sentences. E.g.,
  • NP → (D) N (PP)
  • PP → P NP (PP)
• Routine, family, fishing
• The president, a member, the contenders
• Time with family, the University of Wisconsin, a budget for the State of Wisconsin


Phrase Structure
and Ambiguity
1. The journalist interviewed the actor in a tuxedo.
2. The journalist interviewed
    [NP the actor in a tuxedo].
3. The journalist interviewed
    [NP the actor] [PP in a tuxedo].
4. The journalist interviewed
    [NP the actor [PP in a tuxedo]].



download this materi :
click here!!!!

Homogenasi dan Total Plate Count




PERSIAPAN DAN HOMOGENASI
(SNI 01-2897-1992)

1.   Definisi
Homogenasi: cara persiapan contoh makanan untuk memperoleh distribusi bakteri sebaik mungkin dalam contoh makanan yang dianalisa.

1.   Dasar Persiapan
Membebaskan sel-sel bakteri yang mungkin terlindung oleh partikel dan untuk menggiatkan kembali sel-sel bakteri yang mungkin viabilitasnya berkurang karena kondisi yang kurang menguntungkan dalam makanan

2.   Peralatan
·       Mesin cincang yang sesuai
·       Alat homogenasi (blender) atau sentrifus dengan kecepatan putaran antara 8000-45000 rpm
·       Wadah pencampur (blender jar) dari gelas atau logam yang tahan suhu autoklaf
·       Timbangan dengan kapasitas 2000 g dengan tingkat ketelitian 0,1 g
·       Pisau, Garpu, sendok, gunting spatula, alat pembuka kaleng steril dsb.
·       Tabung reaksi 22 x 220 mm
·       Gelas piala, labu erlenmeyer, botol pengencer steril

3.   Larutan pengencer

Buffered Distilled Water (BDW), Buffered Peptone Water (BPW), Posphat Buffered Distilled Water (PBDW), Pepton Water (PW)




5.               Persiapan contoh

5.1. Penanganan wadah kemasan
Disiapkan alat penyiapan contoh yang sudah steril atau diseterilkan dengan api bunsen setelah dibersihkan dengan alkohol 70%.

5.1.1 Wadah kertas atau plastik
Pada bagian yang akan dibuka dibersihkan dengan alkohol 70% kemudian dibuka secara aseptik

            5.1.2. Wadah botol
Sumbat atau tutup botol dibersihkan dengan alkohol 70% lalu dipanaskan diatas api bunsen sebentar kemudian sumbat dibuka secara aseptik

5.1.3. Wadah kaleng

Permukaan kaleng dicuci bersih dan terakhir dibersihkan dengan alkohol 70%. Bagian ini dilewatkan di atas api lalu dibuka secara aseptik.

6.               Homogenasi contoh

6.1. Makanan bentuk cairan

Pipet 25 ml contoh ke dalam erlenmeyer atau wadah lain yang sesuai yang telah berisi 225 ml larutan pengencer (1:10). Dikocok beberapa kali hingga homogen. Contoh air dalam botol lebih dulu dikocok 25 kali lalu contoh segera diambil dengan pipet yang sesuai.

6.2. Makanan bentuk serbuk

Ditimbang 25 g contoh ke dalam erlenmeyer atau wadah lain yang sesuai yang telah berisi 225 ml larutan pengencer (1:10). Buat pengenceran sesungguhnya dari 10-1   hingga tingkat pengenceran yang diperlukan. Untuk susu karena sulit larut makan dicampur lebih dulu dengan natrium sitrat.  Untuk pengenceran awal suhu pengencer hingga 45 oC 225 ml.

6.3. Makanan bentuk kental

Dipipet 25 ml atau ditimbang 25 g contoh ke dalam erlenmeyer berisi 225 ml hingga diperoleh pengenceran 1:10. Dikocok kemudian dilanjutkan pengenceran yang diperlukan. Untuk susu dilarutkan dengan PBDW yang sudah mengandung   1,25 % Natrium sitrat.

6.4. Makanan bentuk  padat

Ditimbang 25 g contoh ke dalam erlenmeyer atau wadah lain yang sesuai yang telah berisi 225 ml larutan pengencer (1:10). Buat pengenceran sesungguhnya dari 10-1   hingga tingkat pengenceran yang diperlukan. Untuk keju contoh secara aseptik ke dalam wadah steril dipanaskan 40 – 45 oC kemudian ditambahkan 225 ml  karena sulit larut makan dicampur lebih dulu dengan natrium sitrat 1,25 % Natrium sitrat dicampur selama 2 menit sampai terbentuk emulsi. Untuk mentega dipanaskan pada suhu 40 oC 15 menit kemudian dipipet 25 ml ke dalam larutan pengencer 40 oC kemudian dikocok homogen.

6.4. Makanan bentuk beku.

Makanan didinginkan suhu 5 oC tidak kurang dari 12 jam kemudian ditimbang 25 gram ke dalam 225 ml larutan pengencer. Jika tidak makanan beku dibiarkan pada suhu kamar 15 menit setelah meleleh diaduk hati-hati kemudian contoh diambil secara aseptik.
      

Anatomi Hewan




Dunia Hewan dibedakan menjadi dua yaitu Kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) dan Kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata).

1.      KELOMPOK HEWAN TIDAK BERTULANG BELAKANG (INVERTEBRATA)
Kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) merupakan kelompok hewan yang paling banyak di muka bumi, hampir 2 juta jenis yang telah dikenali saat ini. Hidup pada lingkungan yang beragam, dari lingkungan hutan, gua, sampai lumpur dasar laut.
Hewan tidak bertulang belakang dikelompokkan menjadi  hewan bersel satu, hewan berpori, hewan berongga, cacing, hewan lunak, hewan berkulit duri, dan hewan berkaki beruas-ruas.

a.           Kelompok hewan bersel satu (Protozoa)
berukuran sangat kecil sehingga tidak tampak dilihat dengan mata biasa. Hewan bersel satu umumnya hidup di tempat basah, misalnya di laut atau air tawar bahkan di dalam darah. Makanannya berupa tumbuhan dan organisme bersel satu lainnya. Hewan bersel satu berkembang biak dengan cara membelah diri. Contoh hewan bersel satu diantaranya paramecium, mempunyai ukuran sekitar 0,3 mm.

b. Kelompok hewan berpori (Porifera), seluruh tubuhnya berlubang-lubang halus, rangkanya tersusun dari zat kapur, kersik, atau zat tanduk. Hidup di laut yang dangkal dan berair jernih, karena hidup menempel maka tidak  bisa bergerak bebas. Contoh hewan berpori adalah spon karang (bunga karang). Spon karang tidak mempunyai syarat atau organ sensor. Makanan dan air didapatkannya melalui lubang pori-pori dan diproses oleh sel khusus yang disebut “sel pengembara”. Sel pengembara ini yang mendistribusikan makanan ke seluruh tubuh spon karang.

c. Kelompok hewan berongga (Coelenterata), mempunyai bentuk tubuh seperti tabung. Bentuk tubuhnya bisa beragam tetapi mempunyai rongga dengan mulut yang dikelilingi oleh alat peraba yang disebut tentakel. Dalam keadaan berenang, mulutnya menghadap ke dasar laut. Tubuh hewan berongga terdiri dari jaringan luar (eksoderm), jaringan dalam (endoderm) dan sistem otot yang membujur dan menyilang. Contoh hewan berongga antara lain ubur-ubur, hidra, dan anemon laut.

d. Kelompok cacing (Vermes) bertubuh lunak, tidak mempunyai kaki dan rangka. Hidup di tanah dan di air tawar maupun air laut. Ada pula yang hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan.
Tubuh cacing dibedakan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
- cacing beruas-ruas, contohnya cacing tanah, lintah, dan pacet.
- cacing pipih, contohnya cacing pita, cacing hati, dan planaria.
- cacing gilik, contohnya cacing perut, cacing tambang, dan cacing kremi.


e. Kelompok hewan lunak (Mollusca), mempunyai tubuh yang lunak, tidak mempunyai tulang ataupun rangka dan dilindungi oleh cangkang keras yang terbuat dari zat kapur. Tubuh hewan lunak mempunyai kelenjar yang menghasilkan lendir. Ada sekitar 100.000 jenis dalam kelompok hewan lunak, dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kupang, sotong, dan keong.

f. Kelompok hewan berkulit duri ( Echinodermata), seluruh tubuhnya tertutup oleh duri, tidak berkepala, dan mempunyai rangka yang tersusun dari zat kapur di luar tubuhnya (eksoskeleton). Hewan berkulit duri mempunyai mulut yang dikelilingi oleh kaki berbentuk tabung yang mempunyai alat pengisap di bagian ujungnya. Mempunyai pencernaan yang baik, tetapi sistem saraf dan sistem peredaran darahnya masih sederhana. Contoh hewan berkulit duri adalah bintang laut, bulu babi, teripang, dan landak laut.

g. Kelompok hewan berkaki beruas-ruas (Arthropoda), memiliki tubuh yang dilapisi oleh kulit luar yang tersusun dari zat kitin, protein dan zat kapur, membentuk rangka luar. Beberapa jenis tertentu seperti lalat dan ngengat hanya mempunyai kulit luar yang lunak, sedangkan yang lain seperti ketam dan udang laut mempunyai kulit luar yang keras.
Tubuh hewan Arthropoda terdiri dari beberapa bagian dan masing-masing bagian mempunyai kaki sendiri-sendiri. Kakinya beruas-ruas dan digunakan untuk berenang atau berjalan. Pada beberapa jenis tertentu juga berfungsi untuk penghisap bahan makanan bahkan untuk pertahanan. Hewan arthropoda dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu lipan, labah-labah, udang-udangan, dan serangga.

h. Kelompok lipan, hanya mempunyai kepala dan tubuh yang beruas-ruas dan dilapisi oleh kulit luar yang tersusun oleh zat kitin. Pada kepalanya terdapat sepasang antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan mata sederhana untuk melihat. Pada tiap-tiap bagian tubuh lipan terdapat dua pasang kaki. Tubuh lipan bisa mempunyai 9 sampai 100 bagian tergantung pada jenisnya, dengan demikian kaki lipan sangat banyak akibatnya lipan berjalan pelan dengan gerakan kaki seperti gelombang  pada sepanjangbadannya.

i. Kelompok labah-labah, mempunyai dua bagian utama tubuh,  abdomen dan cephalothorax, yaitu kepala dan rongga dada bekerja sama. Labah-labah mempunyai empat pasang kaki tetapi tidak mempunyai antena peraba. Anggota kelompok labah-labah yang terkenal adalah kalajengking. Panjang kalajengking sekitar 2,5 – 8 cm.Tubuhnya kecil, mempunyai delapan kaki, dua sumpit besar, dan satu ekor beruas-ruas. Pada ekornya terdapat alat penyengat berbisa yang disediakan oleh sepasang kelenjar racun. Ekornya biasanya dibengkokkan menaik dan maju di atas pungungnya.

j. Kelompok udang-udangan, mempunyai tubuh yang tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, rongga dada, dan abdomen. Pada beberapa jenis, kepala dan rongga dada jadi satu membentuk cephalothorax. Kulit luarnya keras tersusun dari zat chitin dan zat kapur. Kelompok udang-udangan mempunyai lima pasang antena, dua pasang di atas kepala, dua pasang di rahang bawah, dua pasang di rahang atas dan satu di badan yang berfungsi bila bernapas, berenang, berjalan dan lain-lain. Contoh kelompok udang-udangan adalah udang, kepiting, dan kutu air.

k. Kelompok serangga,  mempunyai tubuh yang tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, rongga dada, dan abdomen. Hampir semua serangga mempunyai sayap, sehingga menjadikan serangga satu-satunya hewan tidak bertulang belakang yang bisa terbang. Bentuk tubuhnya beragam, ada yang panjang, pipih, dan bulat. Ukurannyapun beragam mulai dari 0,2 mm – 35 cm. Pada bagian depan kepalanya, serangga mempunyai dua antena yang berfungsi sebagai alat peraba. Serangga mempunyai mata campuran yang terdiri dari ribuan “mata tunggal”. Pada beberapa jenis serangga seperti lebah, kupu-kupu, dan lalat, alat perabanya terletak di kaki. Contoh serangga adalah lebah, kupu-kupu, lalat, capung, dan nyamuk.

Awal dari Masa Depan

Hai....... ini awal dari postingan gue, mungkin kalo gak ada tugas buat BLOG gue gak bakal buat blog *eh? (hahahaha^^)

Gue sendiri aja gatau mau mosting apa??? 
karena pada dasarnya gue emang ga terlalu suka nulis
yaudaaaa~ mulai dari awal aja deh, mau cerita waktu gue dan teman-teman DIKLATSAR di Raider 
selama 1minggu, oleh tentara tentara yaaaaaaaang~ *you know laaah!* (-____-) 

Okaaaay~
Pertama dari kampus, kita emang ga jalan kaki buat sampe ke Batalyon Infanteri 300/Raider.
Tapi di tengah jalan kita semua di perintahkan buat turun dan jalan sampai batalyon yang jaraknya masih jauh. Dari lari, jalan jongkok, ampe merangkak kita lakuin. *astagaaaaaaa~ demi apa yaaaaa? badan tuh rasanyaaaaa~ . . . . . . 

Setelah sampai dan masuk batalyon, nasib kita udah di pegang sama tentara tentara disana dengan slogan mereka "ada perbuatan selalu ada tindakan!!!" 
Selama di sana kita dilatih kedisiplinan, ketepatan, kecepatan, kerjasama, juga PBB. Disana ga boleh ada yang apatis.

Setiap harinya kita harus apel pagi, siang, malem. Kalo makan ada waktunya, 2menit, 5menit. *aaaaah~ yampun pokonya di kejar kejar waktu banget deeeeh~

para calon mahasiswa saat pemberian materi

Semua mahasiswa cowok, rambutnya harus potong 010. Liat aja semua pada botak begitu.

Di sana kita juga ada outbond lho! buat memacu adrenalin kita. Mulai dari hiking ke gunung managel, jalan melewati satu tali, panjat jaring-jaring, hingga turun tebing. 

pengarahan cara yang benar untuk turun tebing



step step turun tebing