Isomer C7H16





download format ms.word 2007
click here

Protein

KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah atas limpahan Rahmat, Taufiq, serta Hidayat Nya sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta Salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah banyak memberikan inspirasi kepada kami sehingga terselesaikanlah tugas makalah Biokimia ini, yang berjudul “PROTEIN”. Walaupun masih banyak kekurangan, sebagaimana kata pepatah “tiada gading yang tak retak”, kebenaran dan kesempurnaan hanya Allah lah yang memiliki dan maha kuasa.
Kami ucapan terimakasih kepada semua pihak yang dengan keikhlasan membantu dalam proses penyelesaian makalah biokimia ini.
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi pembaca,  Amin.....
                                   



Cianjur, 18 Maret 2012



Penyusun      






BAB I

PENDAHULUAN

1.   Latar Belakang
Apa yang Anda bayangkan ketika mendengar kata makromolekul? Mungkin Anda akan membayangkan sekumoulan atom-atom yang saling berikatan, Anda benar.
Makromelekul memang merupakan struktur raksasa yang terdiri atas banyak atom. Perlu Anda ingat, bahwa “ukuran raksasa” yang dimaksud adalah ukuran dalam skala mikroskopik. Jadi, untuk melihat atau merasakan keberadaannya, Anda tetap memerlukan makromolekul dalam jumlah yang sangat besar. Misalnya, sebutir telur dapat Anda lihat karena terdiri atas banyak sekali makromolekul berupa protein berupa protein dan lemak. Demikian pula susu yang biasa anda nikmati, terdiri atas kumpulan ribuan molekul protein.
Protein merupakan salah satu contoh makromolekul yang disebut juga polimer. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan protein? Dapatkah kita menguji keberadaan protein pada makanan? Di makanan apa sajakah kita dapat menemukan protein? Anda dapat mengetahui hal-hal tersebut dan memperoleh informasi lebih jauh mengenai protein dengan membaca makalah ini.
           

Together


A Stronger


Move On

pernah ga sih lo ngerasain hidup di bawah bayang bayang mantan?
pernah ga sih ngerasain lo stuck di persimpangan jalan dan gatau mau kemana?
ini yang gue alamin sekarang!!!

di saat dimana gue belom bisa ngedapetin atau nemuin seseorang yang lebih dari dia atau minimal sama lah~
walaupun udah gak ada lagi rasa cinta gue ke dia dari berbagai macam hal, tetapi selain rasa cinta.. ada perasaan yang lebih mendalam.
Yaitu rasa sayang.. rasa yang tidak hilang secepat rasa cinta.
Rasa yang tidak mudah berubah. (kutipan notes : tri astuti)

yaaaaaaa~ inilah rasa yang belum bisa gue hilangin hanya dengan keberadaan ataupun sosok seseorang.
Gue stuck di persimpangan jalan, sesekali gue ngeliat ke belakang dan berpikiran buat balik lagi ke belakang, sesekali berpikir dia yang bakal ngejar gue, dan gue tunggu di persimpangan jalan ini.
tapi nyatanya???
engga!!! dia sama sekali ga berpikir buat ngejar gue
dia pernah bilang "aku sibuk dan aku ga ada waktu buat merhatiin kamu! aku emang lagi mau sendiri" 
yaaaaa~ dia emang sibuk! gue akuin. dan gue relain dia~ walaupun sebenernya ga rela
tapi ga se gampang itu gue bisa move on! gue masih suka ngehubungin dia, sekedar sms "say hello". kadang, malah dia yang suka sms gue duluan. walaupun dengan jawaban yang bikin lo naik darah "iyaaa hahaha owh ok"
gue juga masih suka stalk facebook dia, mulai dari status sampai aktifitasnya sampai sekarang ini!!!
dan ga sedikit status dia yang bisa ngebuat gue berubah jadi
badmood. Ga lama ngeliat itu gue ambil hape, kadang gue keluarin semua yang pengen gue keluarin di twitter, kadang gue sms seseorang (yang mungkin orang itu sendiri, nganggepnya sms ga penting. tapi, please!!! gue gatau harus ngeluapin semuanya ke siapa?)
apa yang gue dapet dari status statusnya itu??? gue rasa itu status buat orang lain, dan yakin itu bukan buat gue!!!
mana omongan dia waktu itu? mana??? ga dia pegang!!!
segitu gampangnya dia ngilangin semua itu? tapi kenapa gue ga bisa?

Kunci Sukses Belajar


Belajar adalah sesuatu yang harus dilakukan dalam menuntut ilmu dan untuk mencapai cita – cita. Belajar bisa dari banyak hal baik dari sekolahan mau pun dari pengalaman yang kita peroleh. Seseorang yang banyak belajar pastinya memiliki wawasan yang luas dan juga daya pikir yang kreatif. Dalam belajar tentunya kita memiliki cara – cara tersendiri agar apa yang kita pelajari mudah kita ingat dan dimengerti. disini saya akan memberikan kiat sukses dalam belajar, terutama bagi kita yang masih berstatus pelajar tentunya ini sangat penting. Berikut adalah enam (6) langkah kunci sukses dalam belajar :




1.    Keteguhan Hati
Syarat utama dalam belajar, seseorang harus memiliki keteguhan hati untuk belajar. Seseorang yang telah memiliki keteguhan hati untuk belajar tidak akan berhenti belajar ditenga jalan sebelum maksud belajarnya tercapai. Jika Anda ingin sukses belajar, Anda harus memiliki keteguhan hati untuk belajar. Jika Anda telah memiliki kemampuan pengendalian diri :
  1. Anda tidak akan mudah terpengaruh pada hal – hal dalam menghambat Anda untuk belajar
  2. Anda akam mampu memilih mana yang lebih penting atau lebih diutamakan untuk dilakukan
  3.  Anda tidak mudah menyerah jika menghadapi bagian – bagian yang tersulit dari pelajaran yang Anda dihadapi
  4. Untuk memupuk dan menumbuhkan keteguhan hati, 
  5. Anda perlu memiliki rasa tertarik terhadap apa yang dipelajari, cita – cita, tujuan dan terget yang hendak dicapai, rasa percaya diri, keinginan yang terbaik, tehnik belajar yang efektif.

2.     
     Disiplin dan Belajar Secara Teratur
Anda harus dapat mengembangkan pola belajar secara teratur dan terencana, kemudian Anda harus disiplin diri untuk mentaati rencana belajar yang telah Anda susun tersebut. Jangan biarkan kebiasaan buruk menunda waktu belajar menghinggapi Anda. Membiasakan diri dengan belajar secara teratur dan ditunjang dengan kedisiplinan dalam belajar membuat Anda memiliki kecakapan belajar dengan baik yang pada akhirnya mempengaruhi pola pikir dan membentuk watak kepribadian yang baik.
3. 
          Kesehatan Jasmani dan Rohani
Yang perlu mendapat perhatian Anda yang berkaiatan dengan kesehatan jasmani, antara lain :
  1.  Kebutuhan nutrisi harus cukup
  2. Bebas dari gangguan penyakit
  3.  Kondisi jasmani harus segar (fress)
  4. Kondisi / fungsi panca indra harus normal
  5. Disamping kondisi jasmani, tak kalah pentingnya adalah kondisi rohani (psikis) Anda harus benar – benar siap untuk melakukan aktivitas belajar. Ketegangan – ketegangan emosional yang sangat menghambat proses belajar harus segera disingkirkan terlebih dahulu, seperti peraaan sedih, marah, iri, dendam dan lain – lain harus dilenyapkan dari dasar lubuk diri Anda.

4.   
      Lingkungan Belajar yang Kondusif
Suasana tempat lingkungan belajar itu dapat dibedakan antara suasana lingkungan sodial dan ligkungan non sosial. Yang dimaksud dengan suasana lingkunan non sosial adalah kondisi tata laksana ruangan tempat belajar dan suasana ruangan temapat belajar. Tata laksana ruangan tempat belajar benar – benar harus tertata rapi dan teratur, agar dapat mendukung terciptanya kegiatan belajar dengan baik. Jangan sekali – kali meletakkan sesuatu yang dapat mengganggu atau yang dapat memecahkan perhatian Anda, sehingga akan menyulitkan Anda untuk konsentrasi belajar.
Sedang yang dimaksud dengan suasana lingkungan sosial adalah faktor hubungan sesama manusia yang turut mempengaruhi kegiatan belajar seseorang. Hubungan antara sesama manuisia yang turut mempengaruhi proses belajar seseorang diataranya hubungan subyek belajar di dalam lingkungan sekolahnya maupun hubungan subyek belajar di dalam lingkungan masyarakat atau pergaulan.

5.    Sumber Belajar dan Perlengkapan Belajar
Jika anda ingin mendapatkan hasil belajar yang baik, tentunya Anda harus mutlak mempersiapkan sumber – sumber belajar yang cukup mendukung, seperti buku – buku, majalah ilmiah, media masa, jurnal – jurnal, dan lain – lain. Semakin banyak tersedia bahasa atau sumber belajar yang dipelajari akan semakin banyak pengetahuan dan kecakapan yang dikuasai seseorang.
6.    
      Tehnik Belajar
Mempergunakan tehnik belajar dalam belajar akan mempermudah kita untuk melakukan pemusatan konsentrasi belajar pada pokok pelajaran secara terarah.
Yang dimaksud dengan tehnik belajar harus simple dan mudah dilaksanakan dan hanya perlu saja dalam belajar. Tehnik belajar tersebut berintikan sebagai berikut :
  1. Pertama, upaya yang harus dilakukan adalah penetapan tujuan yan hendak dicapai.
  2.  Kedua, upaya bagaimana mengembangkan cara mendengar, mengembangkan cara membaca atau mengembangkan cara mempergunakan dnegan memakai kata tanya yaitu, bagaimana, mengapa, apa, dimana, siapa dan kapan.
  3. Ketiga, upaya untuk menyusun rangkuman dan kesimpulan yang dipalajari dengan kata – kata sendiri.
  4. Keempat, upaya melakukan evaluasi tingkat penguasaan materi pelajaran
  5.  Kelima, upaya melakukan pengulangan bagian – bagian yang belum dikuasai

ssumber : wiralodra