[LP] Pembuatan Cake dan Kue Tart

Pada praktikum pembuatan tart ini merupakan pengolahan cake dengan menggunakan butter cream sebagai penghias cake tersebut. Cake yang dibuat merupakan cake berjenis sponge kemudian dilakukan pemasakan dengan cara pemanggangan (dibakar) dalam oven. Sponge cake merupakan cake dengan tekstur yang ringan, rapuh, dan lembut seperti busa. Pembuatan tart ini melalui proses pengayakan, pengocokan, pencampuran, pencetakan, pemanggangan, dan dekorasi cake. Pada praktikum ini dibedakan dua perlakuan yaitu dengan penambahan bubuk coklat dan tanpa penambahan bubuk coklat. Penambahan bubuk coklat ini berpengaruh pada warna, aroma, serta rasa dari cake yang dihasilkan. namun tidak berpengaruh pada tekstur cake yang dihasilkan.



Tekstur cake yang dihasilkan yaitu, lembut dan ringan. Karena pada dasarnya cake yang dibuat merupakan cake berjenis sponge yang merupakan kue yang ringan. Dimana tekstur yang ringan dan lembut ini dihasilkan dari tahapan awal, yaitu pengocokan telur dan gula pasir. Pengocokan ini menggunakan mixer dengan kecepatan yang tinggi, yang akan membuat masuknya gelembung udara ke dalam rongga-rongga telur sehingga terjadi pengembangan. Dimana saat dilakukan pengocokan, gula pasir ikut larut dalam telur dan masuk juga ke dalam rongga yang terbentuk dari telur. Selain itu pengocokan ditambah dengan emulsifier yang akan membuat adonan menjadi lebih mengembang, karena emulsifier berfungsi sebagai pengembang kue juga sebagai pengemulsi bahan-bahan agar tercampur dengan baik dan dapat mengembang dengan sempurna. Rapuhnya remah-remah cake disebabkan oleh banyaknya penggunaan telur, karena semakin banyak telur yang digunakan maka tekstur yang dihasilkan akan semakin rapuh. Pada kelompok 1 dihasilkan tekstur dengan kelembutan yang paling rendah. Kurang lembutnya tekstur yang dihasilkan disebabkan karena proses pengocokan telur yang kurang optimal.
Perbedaan ketiga cake dari kualitas dalam pada produk ini yaitu warna, aroma, dan rasa. Pada cake dengan penambahan coklat, menghasilkan warna coklat yang pekat yang berasal dari warna coklat itu sendiri. Sedangkan cake tanpa penambahan coklat memiliki warna kekuningan. Dimana warna kuning ini dihasilkan oleh adanya penambahan margarin cair di akhir pengadukan. Aroma yang timbul pada cake tanpa penambahan coklat menghasilkan aroma yang agak amis, aroma ini timbul dari adanya penggunaan telur yang tinggi. Untuk meminimalisir aroma telur ini digunakanlah vanili maupun bubuk coklat. Sehingga aroma yang timbul pada cake dengan penambahan cokelat tidak menghasilkan aroma amis dari telur, karena aroma telur tertutupi oleh aroma yang dihasilkan oleh bubuk cokelat. Begitu pula pada rasa yang ditimbulkan. Rasa pada cake tanpa penambahan coklat bubuk, begitu terasa flavor telur yang dihasilkan. Sedangkan pada cake dengan penggunaan bubuk coklat, citarasa telurnya dapat tertutupi. Namun di akhir rasanya terasa sedikit pahit yang ditimbulkan dari bubuk cokelat yang dihasilkan.
Pada kualitas produk, yaitu warna kerak dan kesimetrisan mendapatkan hasil yang berbeda dari ke tiga kelompok. Pada umumnya warna kerak yang dihasilkan menjadi sedikit lebih kuning higga kecoklatan. Warna coklat ini dihasilkan pada proses pemanggangan, dimana di dalamnya terjadi reaksi maillard. Reaksi maillard terjadi ketika protein pada tepung terigu bertemu dengan sukrosa saat terkena suhu tinggi ketika proses pemanggangan. Sedangkan kesimetrisan yang tidak merata dikarenakan pada saat pencetakan adonan yang dicetak tidak merata (tinggi sebelah), ataupun bisa jadi ketika proses pemanggangan panas yang digunakan tidak merata pada bagian-bagian cake.

Pengembangan paling tinggi terlihaat pada pengembangan cake kelompok 2. perbedaan yang terjadi pada masing-masing kelompok ini dipengaruhi pada proses pengocokan dan pencampurannya. Pada saat pencampuran tepung terigu ke dalam adonan yang telah di kocok, adonan tidak akan mengembang kembali. Oleh karena itu, pada proses pengocokan telur, gula, dan emulsifier pengocokan harus benar-benar dalam kondisi yang telah mengembang dengan maksimal. Kemudian baru dicampur dengan bahan kering dengan spatula secara perlahan. Karena pengadukan yang ekstrem akan membuat adonan yang telah mengembang tersebut menjadi runuh, karena udara yang telah terisi pada kerangka adonan menjadi keluar dan menyebabkan adonan mengempes (colapse). Secara sederhananya kelompok 2 mengaduk bahan kering dengan adona yang telah dikocok secara perlahan dan hati-hati sekali, sehingga menghasilkan adonan yang sangat mengembang.

Download laporan praktikum selengkapnya disini

Comments
0 Comments

0 komentar: