1. Analisis
SWOT
Analisis SWOT
merupakan suatu metode penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang
bersifat satu unit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat
berupa domestik maupun multi nasional. SWOT itu sendiri merupakan singkatan
dari Strength, Weakness, Opportunities, dan Treatest yang artinya kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman/kendala. Dimana yang secara sistematis dapat
membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor luar (OT) dan faktor di dalam
perusahaan (SW). Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha penyusunan suatu
rencana matang untuk mencapai tujuan yang baik utnuk jangka pendek maupun
jangka panjang. Adapun analisis SWOT terhadap bisnis ini adalah sebagai berikut:
a.
Strengths (Kekuatan)
1)
Roti goreng dan Bakpau dapat disajikan dengan
sederhana tanpa memerlukan banyak waktu dalam penyajiannya.
2)
Tersedianya peralatan yang lengkap untuk
mendukung proses produksi roti goreng dan bakpau.
3)
Dalam kegiatan on farm diberikan modal Rp.
2.000.000 ,- yang dirasa cukup memadai untuk memenuhi keperluan produksi selama
2 bulan kegiatan on farm.
4)
Pemilihan pembimbing yang sesuai dengan bidang
produksi roti selama proses kegiatan On Farm cukup baik.
5)
Harga roti cukup murah sehingga dapat terjangkau
oleh semua kalangan masyarakat/konsumen.
6)
Mempunyai pemikiran dan taktik tersendiri dalam
pemilihan wilayah pemasaran
7)
Mampu mengontrol jumlah roti yang harus
diproduksi dalam sehari sesuai dengan kondisi pasang surutnya daya beli
konsumen.
8)
Roti goreng yang disajikan ini memiliki rasa
yang lebih nikmat dan gurih, dan bakpau yang dihasilkan memiliki rasa manis,
karena kualitas dan kebersihannya selalu
diutamakan.
9)
Relasi banyak, jaringan untuk pemasaran mudah,
komunikasi antar pembeli dan konsumen baik dalam kampus.
b.
Weakness (Kelemahan)
1)
Waktu pemasaran yang kurang sesuai dengan
kondisi.
2)
Tidak tepatnya waktu dalam kondisi apapun, baik
dari jadwal, waktu proses, maupun waktu pemasaran.
3)
Singkatnya daya simpan baik dari produk yang
dihasilkan maupun bahan baku yang digunakan.
c.
Opportunities (Peluang / kesempatan)
1)
Melihat banyaknya masyarakat yang membutuhkan makanan di pagi hari sehingga roti goreng dan bakpau bisa
menjadi alternatif sebagai makanan pengganti sarapan.
2)
Banyaknya masyarakat yang meminati makanan
yang gurih dan asin.
3)
Karena roti goreng ini bisa dinikmati oleh semua
usia dari yang muda sampai yang tua, maka
pasar sasarannya mencakup semua kalangan masyarakat.
4)
Belum adanya pesaing dalam pemasaran roti goreng
dan bakpau.
5)
Bahan yang digunakan dalam pembuatan roti goreng
dan bakpau mudah didapatkan.
d.
Threats (Ancaman)
1)
Apabila pelayanan dan kualitas yang diberikan
kepada konsumen kurang memuaskan, maka konsumen akan merasa kecewa sehingga
usaha ini akan terancam penurunan daya beli dari konsumen.
2)
Faktor kenaikan dari harga sembako juga dapat
mengurangi pendapatan perharinya
3)
Mudah jenuhnya konsumen terhadap produk
4)
Tempat pemasaran yang kurang sesuai dengan
kondisi
2. Analisis
Kesenjangan
Analisis
kesenjangan (GAP analysis) yaitu analisis yang secara alami mengalir dari
perbandingan atau penilaian lain. Setelah kita pahami apa yang menjadi harapan
kinerja umum dalam industri kita kemudian membandingkannya dengan kemampuan
saat ini, dan hal ini menjadi analisis kesenjangan. Analisis tersebut dapat
dilakukan pada tingkat strategis atau opresional organisasi.
a.
Gabungan kekuatan dan kelemahan
1)
Keadaaan yang diharapkan
·
Proses produksi dijalankan dengan lancar.
·
Pekerja datang tepat waktu.
·
Ahli dalam semua bidang produksi serta
pemasarannya.
·
Menghasilkan produk dengan kualitas bermutu baik
sehingga layak jual.
·
Mendapatkan keuntungan sekitar Rp. 1.000.000,-
selama on farm.
·
Konsisten dalam pengendalian kualitas produk.
2)
Keadaan sebenarnya
·
Proses produksi tidak berjalan dengan lancar.
·
Pekerja tidak datang tepat waktu.
·
Pemasaran tidak berjalan sesuai prosedur.
·
Kualitas produk tidak stabil.
·
Keuntungan yang didapat kurang ari Rp.
1.000.000,-.
3)
Rencana
·
Diadakan peraturan dalam menjaga ketertiban
selama menjalani proses produksi.
·
Meninjau tempat dan waktu pemasaran roti dalam
jangka waktu tertentu.
·
Mengontrol proses berjalannya produksi baik dari
proses fermentasi, penggorengan, dan pemasaran.
·
Menargetkan jumlah produksi setiap harinya.
b.
Gabungan peluang dan ancaman
1)
Keadaan yang diharapkan
·
Produk dikenal baik dan dicari dalam lingkungan
masyarakat.
·
Memiliki banyak pelanggan tetap.
·
Memiliki distributor yang banyak dari luar.
·
Bahan baku selalu tersedia dari pasar.
·
Daya simpan bahan simpan terjamin.
·
Memiliki tempat atau toko yang tetap.
2)
Keadaan yang sebenarnya
·
Belum semua masyarakat sekitar mengenal produk
roti goreng dan bakpau yang diproduksi.
·
Pelanggan tetap masih kurang banyak dari yang
diharapkan.
·
Distributor kurang banyak dan belum tetap.
·
Bahan baku yang digunakan hanya terdapat pada
tempat-tempat tertentu.
·
Jaringan dan relasi pemasaran di luar kampus
kurang luas.
·
Tempat pemasaran untuk penyetokan produk belum
tetap, masih berpindah-pindah.
3)
Rencana
·
Memberikan label pada produk sehingga produk
lebih dikenal masyarakat.
·
Menjaga komunikasi dan memberikan potongan harga
bila membeli produk dalam jumlah banyak baik pada konsumen maupun
pendistributor.
·
Langsung membeli dalam jumlah banyak pada saat
membeli pada bahan baku yang sulit untuk dicari.
·
Memperluas area pemasaran.
·
Mengontrol tempat pemasaran yang terjamin
memiliki daya beli tinggi dari konsumen.
DAFTAR
PUSTAKA
«
http://georgeramlan.blogspot.com/2012/11/contoh-proposal-usaha-roti-bakar.html
«
http://hipni.blogspot.com/2011/09/pengertian-analisis-swot.html
«
http://kamusbisnis.com/arti/analisis-kesenjangan/